Sabtu, 16 April 2011

Cerpen :Aku bingung antara Hati dan Sikapku


“Dita…aku sayang sama kamu…,” kata Tama padaku.

Tama memberikan kotak…kotak tentang kenangannya dengan masa lalunya..cinta pertamanya.

Dia bercerita banyak tentang itu..
Tentang banyak puisi yang wanita itu cipta untuknya..
Tentang banyak poto manis tentangnya dan wanita itu..ada pula tiket bioskop mereka dulu yang masih tersimpan..bahkan sebuah kartu pelajar milik wanita itu..wanita yang menjalin hubungan dengannya…sebagai cinta pertamanya di bangku SMA dulu.
Dia bercerita panjang lebar tentang wanita itu.
Tentang kebaikan – kebaikannya..
Tentang perbuatannya.
Dan tentang kenangan mereka berdua..

Aku hanya tersenyum.
Aku senang mendengar kejujurannya,
Tapi mungkin tidak dengan hatiku..
Mungkin hatiku mengira dia terlalu hafal dengan semuanya..
Dengan semua yang pernah mereka alami..

Mengapa harus menjadi masalah bagiku ?
Bukankah itu masih bisa diterima selama ia tidak mengulang masa lalunya ??


Aku mengeluarkan 5 buah photobox dari tasku.
Hanya 5 buah poto.
Aku mulai menceritakan masa laluku padanya…
“ Aku tak mengarang banyak puisi….aku juga nggak punya banyak poto..aku nggak memiliki cinta sebesar cintamu untuknya dulu…
Aku cuma punya ini, 5 buah photobox.
Ini selalu aku simpen, karena memang cuma itu yang aku punya..
Buatku, kenangan itu nggak petrlu dilewatkan dalam bentuk photo atau puisi..tapi cukup diukir dengan hati…
Dan itu yang sudah aku lakukan…”

Ingin sekali aku mengungkap kalimat – kalimat itu.
Tapi ternyata hanya tertahan di bibir saja.
Aku hanya diam dan tersenyum..

Aku mulai memasukkan 5 photo itu ke dalam sebuah kotak untuk dibakar bersama semua kenangan antara Tama dan masa lalunya..

Tak cukup banyak yang tahu kenangan antara aku dan masa laluku,
Karena aku tak pernah mengumbarnya,
Dan aku tak pernah mengabadikannya dalam bentuk apapun..

Memang orang berbeda – beda dalam mengukir kenangannya,
Seperti halnya aku,..
Mungkin aku hanya bisa diam dengan semua kenangan itu, dan aku tanggalkan begitu saja ketika mendapat yang baru..


Aku mengerti..


Mengapa menjadi masalah untukku bila dia masih menyimpan semua tentang – “nya” dan kenangan masa lalunya ?
Toh, dia juga nggak ngapa2in kan ,Dit ?



Jawabannya….
                        Cuma hati yang tahu…

2 komentar:

  1. Hemmm... saling berkaca dengan masa lalu.. :)
    saling mengacakan kacau, suka bgt :)

    Ditunggu kelanjutanya :)
    td g smpet kasih komen di kompasiana hehehehe

    BalasHapus