Sabtu, 16 April 2011

Beri aku Lilin atau Bendera Putih


Aku mulai memejamkan mata, mencoba mengingat apa
Yang terjadi..
Jam pun berdenting
Mencoba memecahkan heningnya malam
yang tak terselami jika hanya dilalui dengan beberapa lantunan nada
nan puitis.
Aku mendongakkan kepalaku,
Mengharap terlalu besar pada sebutir cahaya lamu..
Mengingat tak adanya kesempurnaan atau aku
yang terlalu banyak meminta untuk memiliki hati
yang sempurna …

Tuhaaannnn…….
Akankah aku kurang mensyukuri berkatMU
yang sangat indah bila dirasakan, sangat
nyaman bila dimiliki, namun sangat
pahit ketika aku harus menjalaninya …

Cinta ,
Jangan biarkan dia menyapaku sekejap saja, lebih cepat
dari sebuah intro musik yang kudengar tadi pagi.

Aku menutup telingaku seakan
tak ingin mendengar apapun alasan yang
terlontar yang mungkin lebih bisa dikatakan sebagai teriakan
burung – burung kecil yang hendak patah sayapnya .
terlalu banyak yang meracuni mataku.
Kini semua terbuang dan kubersihkan dari mataku.

Racun itu kuusap dengan telapak tanganku
sendiri.
Tapi,
Kenapa tiada henti racun itu mengalir membuat
rona mukaku lebam seperti habis dipukul oleh
lima orang berotot besar.
Aku kembali memejamkan mataku,
mendengarkan
hati yang galau yang sedang memanjatkan doanya
pada Penguasa Jagad Raya…
“Berikan aku lilin beserta apinya jika aku masih
harus berjalan walau terjal,
atau berikan aku bendera putih jika langkahku harus
berhenti disini…”

Antara Ilmu Sosial dan Cinta


Salah satu bentuk kebudayaan bisa dianggap sangat penting dalam suatu kelompok masyarakat. Namun ada suatu sifat yang selalu berlaku, dimana suatu jenis kebudayaan dianggap baik dan wajar di daerah A namun dianggap sangat tidak wajar atau tidak patut di daerah B. Disinilah prinsip relativitas kebudayaan berlaku.
Suatu hal yang mengidentifikasi suatu kelompok bisa jadi sangat dianggap penting, namun di lain pihak hal ini dapat memicu munculnya stereotip di tengah masyarakat dan muncul pula labelisasi yang mungkin dianggap tidak perlu karena dapat memicu konflik yang bersifat eksternal.
Inikah yang terjadi antara kita ?
Perbedaan budaya dari daerah asal kita yang yang berbeda memicu munculnya sikap dan tanggapan yang berbeda dari sebuah rangsangan yang sama.
Apakah kamu juga merasa hal yang sama ?
Atau hanya aku yang terlalu memojokkan diri sendiri seolah – olah aku paling benar dan kamu yang salah ? apakah aku harus selalu bergantung pada keadaan atau aku menghiraukannya seolah tidak butuh bantuan dari siapa – siapa ?
Hey !!!
Aku ini manusia yang adalah makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri tanpa orang lain. Aku bergantung padamu dan mereka.

Cara kita dalam menghadapi masalah yang sama sangatlah berbeda.
Aku begini kamu begitu.
Aku pilih ini kamu pilih itu.
Apa yang salah antara orang Jawa dan Batak ?

Banyak temanmu mengungkapkan pendapat mereka secara internal dengan mengatakan bahwa masyarakat Batak hanya boleh menjalin suatu hubungan dengan masyarakat batak saja. Apakah ini adil untukku yang adalah bukan masyarakat Batak ?
Pikirkan juga aku. Mengapa mereka begitu mudah memainkan kata antara budaya dengan cinta ?
Mereka anggap apa aku ini ? belalang ? atau rumput ?

Burung yang terbang saja dipelihara olehNya, bunga bakung yang tidak memintal saja diberi hidup olehNya ..tapi kenapa aku yang berusaha keras meraihmu harus mendapat  justifikasi seperti itu ? seharusnyalah langkahku tidak terhenti hanya karena adat budayamu yang sebenarnya tidak aku pahami.


Begitu sering peranan dimainkan oleh orang – orang yang berupaya menunjukkan dirinya lebih baik dan bertujuan mengangkat prestise mereka.
Hendaknya kamu juga tahu, aku selalu berupaya melakukan hal terbaik, namun bukan untuk prestise, bukan pula untuk mendapat labelisasi bahwa aku orang hebat, tapi aku melakukan ini untuk seorang yang aku cinta, itu kamu.

Haruskah aku menanti keajaiban ??
Hahahahaha…
Itu hanya 1% dari kenyataan, 99% nya adalah usahaku sendiri yang selalu dinilai NOOLL BESAARR oleh kebanyakan orang.
Komunikasi dibutuhkan dalam hubungan antara individu dengan individu, individun dengan kelompok, maupun kelompok dengan kelompok untuk saling mengerti dan untuk memenuhi kebutuhan sosial yang lainnya.
Apakah kita sudah menunaikan tugas itu dengan baik, sedangkan dalam sehari saja mendapat 1 sms darimu adalah hal LUAR BIASA untukku. Mengapa kita seperti itu ?
Inikah caramu yang kau anggap tepat untuk menjalin suatu hubungan serius dengan salah seorang lawan jenis seperti aku ?
Terkadang muncul rasa ingin tahu dalam diri seseorang yang mendorong sikap imitasi maupun identifikasi yang sangat didorong oleh motif dan motivasi yang ditumbuhkan dalam diri seseorang maupun dari pengaruh orang lain.
Begitu pula aku, kadang aku ingin seperti mereka yang pacarnya bisa sms “Sayang, udah makan belum ? Jaga kesehatan yaa….”
Mungkin itu Cuma basa basi..tapi itu penting dan berarti buat aku,,,meskipun itu harus diulang – ulang dengan bahasa yang sama,,,tapi akan beda ceritanya kalo itu dari kamu,,,pasti sms itu akan meluluhlantakkan hati dan membuat ku senang akan perhatian yang kau miliki.
Namun, kau anggap itu bukanlah hal yang penting, basa basi itu tidak perlu,,sekali lagi TIDAK PENTING !
Aku berusaha menyesuaikan perasaan, hati dan sikap ku dengan semua hal yang menjadi kebiasaanmu.
Kadang aku menangis sendiri di kamar, kadang pula aku harus berpura – pura ke kamar mandi untuk mengusap air mataku saat aku menyadari aku berbeda dengan mereka semua yang punya pacar yang selalu mendapat pesan singkat atau telepon dari pacarnya…sedangkan aku ?

Setiap orang memiliki argumen sendiri – sendiri yang patut dihargai dan diakui oleh individu lain. Bagimu, kebiasaan menanyakan kabar, menanyakan “kamu lagi apa?”, menanyakan “udah makan belum?”..bukanlah merupakan hal yang penting.
Tapi cobalah lihat disini, aku selalu bersusah payah menarik perhatianmu,,tapi apa ? Gagal.

Waktu aku bilang “aku capek,,pelan – pelan aja jalannya…”
“aku kok pusing yaa …tapi kok Cuma sebelah aja…hmmmp..”
“perutku gendut i…padahal aku belum makan…”
“yaaa ampunn..pusing, tugasku banyak, aduh …bingung ngerjainnya”
“aduh ..panas,istirahat bentar yaa …”
Kamu Cuma diem dengerin aku kaya gitu…nggak ada tanggapan,, dan hal yang sering kamu katakan waktu kamu bosen dengerin aku kaya gitu , kamu selalu bilang “ kamu tu lho..orang kok ngeluh terus..yang cepet ..jangan lelet !”
Kamu tahu ?
Nggak semua wanita bisa sabar…
Aku bilang itu karena pengen mancing perhatian kamu…
Tapi apa…kamu ngancurin usahaku gitu aja…
Sakit ya dibilang gitu ? iya ? sakit ?
Jawabannya iya.

Hargailah aku kaya kamu ngehargain orang lain…
Nggak selamanya hati bisa kuat, nggak selamanya diri bisa tegar ..
Dan perlu kamu tahu,,,sabar itu ada batasnya…
Waktu aku bilang “ kepalaku sering sakit, dadaku juga…kenapa ya …aku sampe tidur tengkurep biar nggak sakit…”
Tapi kamu selalu bilang “ opo to….wong kok ngeluh terus ….”
Jangan bandingin aku sama dia yang pernah kamu banggain …”Dia itu kalo sakit nggak pernah ngeluh,dia diem,itu yang aku suka dari dia ..”
Itu yang kamu pengen dari aku ?
Aku bilang gitu bukan buat ngeluh, tapi biar kamu tahu apa yang terjadi sama aku, apa yang aku rasain tanpa perlu ada hal yang aku sembunyiin.
Perlu kamu tahu, aku gini dia gitu…belajarlah untuk mengerti aku layaknya aku belajar ngertiin kamu…

Yayaya … sikap orang berbeda – beda.
Faktor unsur budaya universal memang sangat mempengaruhi sifat, sikap dan motif seseorang dalam melakukan suatu hal. Termasuk aku ……………….dan kamu juga.


Aku dari sekarang mulai belajar mengerti.
Apa aku baru belajar sekarang ? kenapa nggak dari dulu aja sih ?
Salah. Aku udah belajar jadi pribadi yang mengerti…aku udah belajar itu dari dulu..aku selalu berupaya untuk jadi sabar…tapi  mungkin itu semua masih kurang…aku perlu belajar sabar lagi yaa…
Dan harus kamu tahu,,aku perlu membesarkan hati untuk mencintaimu.
Kamu tahu kenapa ?
Banyak hal yang perlu aku pelajari, dari sikap sabar, pengertian, sampai mengalah.
Dan juga banyak wanita yang nggak suka sama aku Cuma gara – gara aku pacar kamu ..
Apa kamu pikir itu adil  sedangkan sikap dan upayaku untuk pertahanin kamu itu begitu sulit….

Kadang aku merasa aku harus berdiri sendiri, waktu aku jatuh aku harus bangun sendiri, waktu aku lemah aku harus menguatkan diriku sendiri..
Itu nggak gampang sayang..nggak gampang…

Itu nggak cukup aku bayar Cuma dengan segelas air mata yang aku keluarin,,…
Tapi itu semua aku tebus ..aku bayar pake hati…

Itu sebabnyan aku perlu membesarkan hati untuk mencintai dan pertahanin kamu.
Waktu kamu tanya kenapa aku nggak menyerah ?
Kamu tahu kenapa ?
Karena aku nggak mau usahaku berhenti ,,,aku pengen buktiin sama kamu…sama mereka yang berupaya matiin perasaanmu ke aku…aku pengen mereka semua tahu kalo usahaku ini nggak sia – sia.
Aku nggak pernah berpikir untuk jadi orang terhebat yang pernah ada, karena aku tahu kurangku tu apa..
Dari segi fisik, intelektual, pemikiran sampai materi…aku kalah…

Cuma hati yang aku punya …ya…Cuma hati ,….
Tapi tolong hargain aku..walau aku Cuma punya hati …

Cerpen :Aku bingung antara Hati dan Sikapku


“Dita…aku sayang sama kamu…,” kata Tama padaku.

Tama memberikan kotak…kotak tentang kenangannya dengan masa lalunya..cinta pertamanya.

Dia bercerita banyak tentang itu..
Tentang banyak puisi yang wanita itu cipta untuknya..
Tentang banyak poto manis tentangnya dan wanita itu..ada pula tiket bioskop mereka dulu yang masih tersimpan..bahkan sebuah kartu pelajar milik wanita itu..wanita yang menjalin hubungan dengannya…sebagai cinta pertamanya di bangku SMA dulu.
Dia bercerita panjang lebar tentang wanita itu.
Tentang kebaikan – kebaikannya..
Tentang perbuatannya.
Dan tentang kenangan mereka berdua..

Aku hanya tersenyum.
Aku senang mendengar kejujurannya,
Tapi mungkin tidak dengan hatiku..
Mungkin hatiku mengira dia terlalu hafal dengan semuanya..
Dengan semua yang pernah mereka alami..

Mengapa harus menjadi masalah bagiku ?
Bukankah itu masih bisa diterima selama ia tidak mengulang masa lalunya ??


Aku mengeluarkan 5 buah photobox dari tasku.
Hanya 5 buah poto.
Aku mulai menceritakan masa laluku padanya…
“ Aku tak mengarang banyak puisi….aku juga nggak punya banyak poto..aku nggak memiliki cinta sebesar cintamu untuknya dulu…
Aku cuma punya ini, 5 buah photobox.
Ini selalu aku simpen, karena memang cuma itu yang aku punya..
Buatku, kenangan itu nggak petrlu dilewatkan dalam bentuk photo atau puisi..tapi cukup diukir dengan hati…
Dan itu yang sudah aku lakukan…”

Ingin sekali aku mengungkap kalimat – kalimat itu.
Tapi ternyata hanya tertahan di bibir saja.
Aku hanya diam dan tersenyum..

Aku mulai memasukkan 5 photo itu ke dalam sebuah kotak untuk dibakar bersama semua kenangan antara Tama dan masa lalunya..

Tak cukup banyak yang tahu kenangan antara aku dan masa laluku,
Karena aku tak pernah mengumbarnya,
Dan aku tak pernah mengabadikannya dalam bentuk apapun..

Memang orang berbeda – beda dalam mengukir kenangannya,
Seperti halnya aku,..
Mungkin aku hanya bisa diam dengan semua kenangan itu, dan aku tanggalkan begitu saja ketika mendapat yang baru..


Aku mengerti..


Mengapa menjadi masalah untukku bila dia masih menyimpan semua tentang – “nya” dan kenangan masa lalunya ?
Toh, dia juga nggak ngapa2in kan ,Dit ?



Jawabannya….
                        Cuma hati yang tahu…